Jumat, 18 Januari 2013

asal usul nama buleleng dan singaraja

Asal Usul Nama Buleleng dan Singaraja Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Ra ja memiliki banyak istri, dan istri ter akhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan ma sih ke turunan Kyai Pasek Gobleng. Su a tu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suami nya, ia dititipkan kepada Kyai Je¬lan tik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pa sekan. I Gede Pasekan mempunyai wi ba wa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat mau pun masyarakat biasa. Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata pada¬nya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.” “Mengapa ayah?” “Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.” Sebelum berangkat, ayah angkatnya mem berikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Se mang dan sebatang tombak bernama KiTunjung Tutur. Dalam perjalanannya, I Gede Pasekan diiringi oleh empat puluh pe nga wal yang dipimpin Ki Dumpiung dan Ki Dosot. Ketika sampai di daerah yang di sebut Batu Menyan, mereka bermalam dengan dijaga ketat oleh para pengawal secara bergantian. Saat tengah malam, tiba-tiba datang makhluk ajaib penghuni hutan. Dia meng¬ang kat I Gede Pasekan ke atas pun daknya se hingga I Gede Pasekan dapat me lihat pe man dangan lepas ke lautan dan da ratan yang ter bentang di hadapannya. Ke tika dia me man dang ke arah timur dan barat laut, ia me li hat pulau yang amat jauh. Ketika me li hat ke arah selatan pemandangannya di halangi oleh gunung. Setelah makhluk itu pergi kemudian terdengar bisikan. “I Gusti, sesungguhnya apa yang te lah engkau lihat akan menjadi daerah ke¬kuasaanmu.” Keesokan harinya rombongan itu me lan jutkan perjalanan. Meski sulit dan pe¬nuh rintangan akhirnya rombongan I Gede Pasekan berhasil mencapai tujuan, yaitu Desa Panji, tempat kelahiran ibunya. Suatu hari, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Warga setempat yang dimintai tolong tak mampu mengangkatnya. Keesokan harinya orang Bugis pemilik perahu itu meminta tolong pada I Gede Pasekan. “Tolonglah kami, Tuan. Jika Tuan ber hasil mengangkat perahu kami, se bagian muatan itu akan kami serahkan kepada Tuan sebagai upahnya.” “Kalau itu keinginan kalian, saya akan berusaha mengangkat perahu itu,” jawab I Gede Pasekan. I Gede Pasekan segera memusatkan pikiran. Dengan kekuatan gaibnya, perahu yang kandas itu berhasil diangkatnya. Se ba gai ungkapan rasa terima kasih, orang Bugis itu memberikan hadiah berupa se tengah dari isi perahu itu kepada I Gede Pasekan. Di antara hadiah itu terdapat dua buah gong besar. Sejak saat itu I Gede Pasekan menjadi orang kaya dan bergelar I Gusti Panji Sakti. Kekuasaan I Gede Pasekan mulai me luas dan menyebar sampai ke mana-mana. Dia pun mendirikan kerajan baru di Den Bukit. Kira-kira abad ke-17, ibukota ke rajaan itu disebut orang dengan nama Su ka sada. Kerajaaan I Gede Pasekan itu ber kem bang hingga ke utara. Daerah itu ba nyak ditumbuhi pohon buleleng. Oleh karena itu, pusat kerajaan beralih ke wi la yah itu. Wilayah itu pun diberi nama Buleleng. Di Buleleng dibangun sebuah istana megah yang diberi nama Singaraja. Nama ini menunjukkan bahwa penghuninya ada lah seorang raja yang gagah perkasa lak sana singa. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa nama Singaraja arti nya tempat persinggahan raja. Barangkali ketika sang Raja masih di Sukasada, se ring singgah di sana. Jadi, kata Singaraja berasal dari kata singgah raja.

Rabu, 16 Januari 2013

Segmentasi Pasar

SEGMENTASI PASAR

A.     Pasar
1.      Pengertian Pasar
         Menurut Philip Kotler yang melihat arti pasar dalam beberapa sisi antara lain:
a.       Dalam pengertian aslinya pasar adalah suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.
b.      Bagi seorang ekonom, pasar mengandung arti semua pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas barang/jasa tertentu. Dalam hal ini para ekonom memang lebih tertarik akan struktur, tingkah laku, dan performans dari masing-masing pasar ini.
c.       Bagi seorang pemasar, pasar adalah himpunan dari semua pembeli nyata dan pembeli potensial daripada suatu produk.

         Dari keseluruhan dapat diketahui, bahwa besar/luasnya pasar sangat tergantung pada banyaknya pembeli yang mungkin ada suatu tawaran tertentu. Dengan demikian mereka berada di pasar, pada dasarnya memiliki tiga kriteria, yakni minat, pendapatan, dan akses.

2.      Macam-macam Pasar
a.      Pasar Market
          Produsen market juga dinamakan pasar industrial atau pasar bisnis terdiri atau pasar bisnis terdiri atas semua individu dan organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang masuk ke dalam produksi dari produk atau jasa lainnya yang dijual, disewa atau disediakan bagi orang lain.
b.      Reseller Market
          Reseller market terdiri atas semua individu dan organisasi yang memperoleh barang atau untuk disewakan kepada orang lain dengan mendapatkan keuntungan.
c.       Government Market
          Government market adalah suatu pasar yang terdiri atas unit-unit pemerintah pusat dan daerah maupun departemen yang membeli atau menyewa barang atau menjalani tugas-tugas pemerintah.

d.      Consumer Market
          Consumer market adalah pasar untuk produk dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan/keluarga untuk pemakaian pribadi bukan untuk keperluan usaha.

e.      International Market
          Sehubungan dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor nonmigas dalam rangka meningkatkan pendapatan terhadap devisa bagi negara untuk pembangunan negara dan bangsa, maka peranan pasar internasional bagi komoditas Indonesia sangat diperlukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

B.     Pengertian Segmentasi Pasar
           Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogeny dalam segela aspek.
           Oleh karena itu segmentasi pasar merupakan inti dari strategi pemasaran ada dua kegiatan penting yang harus dilaksanakan:
1.      Pemilihan pasar yang akan dijadikan sasaran penjualan dimana suatu kegiatan yang menentukan kemampuan untuk mengukur secara efektif kesempatan penjualan di berbagai segmen pasar.
2.      Pemilihan marketing mix yang sangat tepat adalah suatu kegiatan yang memerlukan kemampuan untuk menilai kebutuhan-kebutuhan segmen yang berlainan.

C.     Tujuan dan Manfaat Segmentasi Pasar
1.      Tujuan segmentasi pasar
Tujuan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mencapai posisi yang kuat dalam penjualan barang dan jasa.
b.      Untuk meningkatkan laba atau keuntungan yang diharapkan.
c.       Untuk memudahkan di dalam melaksanakan analisis pasar.
d.      Agar perusahaan dapat membedakan pasarnya.
e.       Agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para konsumen.
f.        Agar tujuan pemasaran produk yang dibuat perusahaan jauh lebih efektif dan efisien.

2.      Manfaat segmentasi pasar
a.       Pasar dapat mengatur lebih baik produknya dan marketing appeal-nya.
b.      Perusahaan dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons marketing yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan budgetnya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen.

Alasan-alasan melakukan segmentasi adalah hal yang penting, meliputi:
a.       Semakin majunya kebutuhan manusia, semakin heterogen masyarakat, beragam kebutuhan dan selera masyarakat.
b.      Semakin maju perekonomian, akan semakin banyak kompetitor yang harus dihadapi perusahaan.
c.       Segmentasi akan membantu perusahaan untuk meraih competitive advantages terhadap saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.
d.      Segmentasi akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani secara maksimal.

3.      Persyaratan Segmentasi Pasar
a.       Dapat diukur (measure ability)
Besarnya dan daya beli setiap segmen baru harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
b.      Dapat dicapai (accessibility)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
c.       Besarnya (substantiality)
Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan.
d.      Dapat dilaksanakan (actionable)
Seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen.



4.      Dasar-dasar Segmentasi
a.      Segmentasi geografik
Agar lebih jelas dibawah ini dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan faktor geografis, diantaranya:
1.      Wilayah dapat menentukan segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional dan pasar internasional. Cara menangani pasar yang berdasarkan wilayah yang sangat berbeda-beda.
2.      Iklim, segmentasi pasar berdasarkan iklim dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar menurut daerah pegunungan, dataran rendah, dan daerah pantai. Pasar menurut iklim kebutuhannya sangat berbeda-beda, begitu pula keinginannya, selerahnya serta preferensinya.
3.      Kota dan desa, segmentasi pasar berdasarkan kota dan desa diperoleh segmen pasar berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah pedesaan.

b.      Segmentasi demografik
Adapun yang menjadi alasan demografi menjadi dasar segmentasi adalah:
1.      Masalah kependudukan mudah diukur.
2.      Kebutuhan para konsumen/para pembeli, sangat berhubungan dengan variabel-variabel kependudukan.

c.       Segmentasi psikografik
Segmentasi pasar secara psikografik adalah mengelompokkan pasar pelanggan berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Berikut ini yang termasuk segmentasi psikografik:
1.      Segmentasi benefit
2.      Segmentasi penggunaan
3.      Segmentasi respon promosi
4.      Segmentasi loyalitas

Keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan segmentasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Beban biaya yang lebih besar.
b.      Memerlukan komitmen korporat.
c.       Menyediakan informasi yang umum, bukan individual
Tingkat segmentasi Pasar
Pemasaran Massa
(Tanpa Segmentasi)
Pemasaran Segmen
Pemasaran Relung
Pemasaran Mikro
(Segmen Penuh)

Keterangan:
a.       Pemasaran massal, yaitu memproduksi secara massal, mendistribusikan secara massal dan mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada semua konsumen.
b.      Pemasaran segmen, memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
c.       Pemasaran relung, memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus.
d.      Pemasaran mikro, praktik perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran individual.

5.      Mensegmentasi Pasar Konsumen
Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar dapat dikelompokkan dalam empat golongan, yaitu:
a.       Geografis segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan atas daerah/wilayah. Misalnya Jawa Tengah, Bali, dan sebagainya.
b.      Demografis segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan atas berbagai macam kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah, meliputi:
1)      umur: 0, 4, 5, 9, 10, 14, 17, 25 dan sebagainya.
2)      Jenis kelamin: Pria dan wanita.
3)      Besarnya keluarga: 1, 2, 3, 4, 5, dan ke atas.
4)      Family life cycle: Bujangan, NMC (new maried couple), punya anak FN (full nes I, II, III dan seterusnya)
5)      Penghasilan dibawah Rp. 200.000,00 – Rp. 500.000,00 dan seterusnya.
6)      Jabatan/pekerjaan: petani, pegawai dan sebagainya.
7)      Agama: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan sebagainya.
8)      Kebangsaan: Melayu, Cina, Arab, dan sebagainya.
c.       Psychografic segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan kepada gaya hidup atau kepribadian.
Kelompok psychografic ini terbagi menjadi tiga diantaranya:
1)      Swingers adalah mereka yang selalu mencari barang yang up to date  dan gerak cepat, cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan.
2)      Seekers adalah kelompok yang selalu membeli barang yang tinggi di masyarakat.
3)      Plain joes adalah kelompok yang selalu mencari barang-barang yang biasa, yang tidak mencolok mata, tetapi dapat memenuhi kebutuhan.
d.      Segmentasi menurut tingkah laku adalah pengelompokkan pasar yang didasarkan kepada tingkah laku para pembeli yang dibagi dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap hasil produksi sesungguhnya atau sikap pelengkapnya.

D.    Contoh-contoh Segmentasi Pasar
1.      Segmentasi Pasar Atas Jenis / Tipe Pasar
Pada umumnya pasarnya dapat dibedakan menjadi empat jenis/tipe, yaitu:
a.       Pasar konsumen
Pasar konsumen terdiri atas perorangan yang membeli barang untuk dikonsumsi atau diperdagangkan.
b.      Pasar produsen
Pasar produsen ini terdiri atas perorangan atau organisasi yang akan membeli produk untuk digunakan dalam proses produksi dan kemudian hasilnya dijual kembali kepada para konsumen/para pembeli.
c.       Pasar pedagang
Pasar pedagang ini, terdiri atas perorangan atau organisasi yang biasa disebut pedagang perantara (dealer serta distributor).
d.      Pasar pemerintah
Pasar pemerintah terdiri atas instansi pemerintah yang membeli untuk membantu atau melaksanakan operasional dalam pemerintahan.



2.      Segmentasi Pasar Konsumen
Sebelum dilakukan pembahasan segmentasi pasar konsumen, terlebih dahulu pasar konsumen itu perlu dianalisis dengan konsep enam “o” (The six o’s concept), yaitu:
a.       Siapa yang berada di dalam pasar tersebut? yaitu Occupants.
b.      Apa yang dibeli oleh pasar tersebut? Yaitu Objects.
c.       Kapan terjadi transaksi pembelian di pasar tersebut? Yaitu Occassions.
d.      Siapa yang ikut serta dalam pembelian di pasar tersebut? Yaitu Organization.
e.       Mengapa pasar itu membeli? Yaitu Objectivies.
f.        Bagaimana caranya pasar itu membeli? Yaitu Operations.

Selasa, 15 Januari 2013

Sistematika Pembuatan Karya Ilmiah



SISTEMATIKA PEMBUATAN KARYA ILMIAH

I.        TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
             Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

II.        ISI DAN MATERI
             Isi dari Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.

III.        BENTUK LAPORAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Bentuk laporan penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari:
A.     Bagian Awal.
Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
B.     Bagian Tengah.
Bagian tengah ini terdiri dari:
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah dapat dilihat sebagai berikut:
A.    BAGIAN AWAL
             Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :
1.      Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2.      Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3.      Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina, Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.
4.      Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.
5.      Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru, rekan dll).
6.      Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.
7.      Halaman Daftar Tabel
8.      Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

B.     BAGIAN TENGAH
1.      Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a.      Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
b.      Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c.       Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
d.      Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e.      Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a)      Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b)      Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c)      Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
f.        Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah

2.      Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3.      Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
4.      Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.      Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
v  Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
v  Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

C.     BAGIAN AKHIR
v  Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
v  Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.


CONTOH STANDAR TEKNIK PENULISAN
1.      Penomoran Bab serta subbab
-        Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
-        Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
-        Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
-        Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2.      Penomoran Halaman
-        Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
-        Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
-        Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3.      Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
-        Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
-        Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.

4.      Penulisan Daftar Pustaka
-        Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
-        Ditulis menurut kutipan-kutipan
-        Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
-        Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-        Gelar tidak perlu disebutkan.
-        Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
-        Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
-        Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
-        Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.

Contoh penulisan daftar pustaka
Satu Pengarang
1.      Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
2.      Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.

Dua Pengarang
1.      Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt
2.      Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia

Tiga Pengarang
1.      Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.       Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.

Lebih dari Tiga Pengarang
1.      Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
2.      Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.



Pengarang Sama
1.      Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.       ____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

Tanpa Pengarang
1.      Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
2.      Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
1.      Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2.      Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Buku Jurnal atau Buletin
1.      Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2.      Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.

5.      Format Pengetikan
-        Menggunakan kertas ukuran A4.
-        Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
-        Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
-        Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
-        Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal

6.      Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah
-        Dijilid berbentuk buku. Halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
-        Dipresentasikan di hadapan para penguji, usahakan menggunakan Power Point.
-        Usahakan diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan dicetak dengan printer.
LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Panduan Penulisan Ilmiah, 2007, Jurusan Sistem Informasi, STMIK-Mikroskil.
2.      Notohadiprawiro, T., 2006, Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah, Latihan Dasar Pemeriksa Karantina Ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian, Departemen Pertanian Yogyakarta. 2 Nopember – 15 Desember 1992.