Minggu, 10 Februari 2013
Jumat, 18 Januari 2013
asal usul nama buleleng dan singaraja
Asal Usul Nama Buleleng dan Singaraja
Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Ra ja memiliki banyak istri, dan istri ter akhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan ma sih ke turunan Kyai Pasek Gobleng. Su a tu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suami nya, ia dititipkan kepada Kyai Je¬lan tik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pa sekan. I Gede Pasekan mempunyai wi ba wa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat mau pun masyarakat biasa.
Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata pada¬nya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.”
“Mengapa ayah?”
“Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.”
Sebelum berangkat, ayah angkatnya mem berikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Se mang dan sebatang tombak bernama KiTunjung Tutur. Dalam perjalanannya, I Gede Pasekan diiringi oleh empat puluh pe nga wal yang dipimpin Ki Dumpiung dan Ki Dosot. Ketika sampai di daerah yang di sebut Batu Menyan, mereka bermalam dengan dijaga ketat oleh para pengawal secara bergantian.
Saat tengah malam, tiba-tiba datang makhluk ajaib penghuni hutan. Dia meng¬ang kat I Gede Pasekan ke atas pun daknya se hingga I Gede Pasekan dapat me lihat pe man dangan lepas ke lautan dan da ratan yang ter bentang di hadapannya. Ke tika dia me man dang ke arah timur dan barat laut, ia me li hat pulau yang amat jauh. Ketika me li hat ke arah selatan pemandangannya di halangi oleh gunung. Setelah makhluk itu pergi kemudian terdengar bisikan.
“I Gusti, sesungguhnya apa yang te lah engkau lihat akan menjadi daerah ke¬kuasaanmu.”
Keesokan harinya rombongan itu me lan jutkan perjalanan. Meski sulit dan pe¬nuh rintangan akhirnya rombongan I Gede Pasekan berhasil mencapai tujuan, yaitu Desa Panji, tempat kelahiran ibunya.
Suatu hari, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Warga setempat yang dimintai tolong tak mampu mengangkatnya.
Keesokan harinya orang Bugis pemilik perahu itu meminta tolong pada I Gede Pasekan.
“Tolonglah kami, Tuan. Jika Tuan ber hasil mengangkat perahu kami, se bagian muatan itu akan kami serahkan kepada Tuan sebagai upahnya.”
“Kalau itu keinginan kalian, saya akan berusaha mengangkat perahu itu,” jawab I Gede Pasekan.
I Gede Pasekan segera memusatkan pikiran. Dengan kekuatan gaibnya, perahu yang kandas itu berhasil diangkatnya. Se ba gai ungkapan rasa terima kasih, orang Bugis itu memberikan hadiah berupa se tengah dari isi perahu itu kepada I Gede Pasekan. Di antara hadiah itu terdapat dua buah gong besar. Sejak saat itu I Gede Pasekan menjadi orang kaya dan bergelar I Gusti Panji Sakti.
Kekuasaan I Gede Pasekan mulai me luas dan menyebar sampai ke mana-mana. Dia pun mendirikan kerajan baru di Den Bukit. Kira-kira abad ke-17, ibukota ke rajaan itu disebut orang dengan nama Su ka sada. Kerajaaan I Gede Pasekan itu ber kem bang hingga ke utara. Daerah itu ba nyak ditumbuhi pohon buleleng. Oleh karena itu, pusat kerajaan beralih ke wi la yah itu. Wilayah itu pun diberi nama Buleleng.
Di Buleleng dibangun sebuah istana megah yang diberi nama Singaraja. Nama ini menunjukkan bahwa penghuninya ada lah seorang raja yang gagah perkasa lak sana singa. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa nama Singaraja arti nya tempat persinggahan raja. Barangkali ketika sang Raja masih di Sukasada, se ring singgah di sana. Jadi, kata Singaraja berasal dari kata singgah raja.
Rabu, 16 Januari 2013
Segmentasi Pasar
SEGMENTASI PASAR
A.
Pasar
1.
Pengertian
Pasar
Menurut Philip Kotler yang melihat arti
pasar dalam beberapa sisi antara lain:
a. Dalam
pengertian aslinya pasar adalah suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual
berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.
b. Bagi
seorang ekonom, pasar mengandung arti semua pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi atas barang/jasa tertentu. Dalam hal ini para ekonom memang lebih
tertarik akan struktur, tingkah laku, dan performans dari masing-masing pasar
ini.
c. Bagi
seorang pemasar, pasar adalah himpunan dari semua pembeli nyata dan pembeli
potensial daripada suatu produk.
Dari keseluruhan dapat diketahui, bahwa
besar/luasnya pasar sangat tergantung pada banyaknya pembeli yang mungkin ada
suatu tawaran tertentu. Dengan demikian mereka berada di pasar, pada dasarnya
memiliki tiga kriteria, yakni minat, pendapatan, dan akses.
2. Macam-macam Pasar
a.
Pasar
Market
Produsen
market juga dinamakan pasar industrial atau pasar bisnis terdiri atau pasar
bisnis terdiri atas semua individu dan organisasi yang memperoleh barang dan
jasa yang masuk ke dalam produksi dari produk atau jasa lainnya yang dijual,
disewa atau disediakan bagi orang lain.
b.
Reseller
Market
Reseller
market terdiri atas semua individu dan organisasi yang memperoleh barang atau
untuk disewakan kepada orang lain dengan mendapatkan keuntungan.
c.
Government
Market
Government
market adalah suatu pasar yang terdiri atas unit-unit pemerintah pusat dan
daerah maupun departemen yang membeli atau menyewa barang atau menjalani
tugas-tugas pemerintah.
d.
Consumer
Market
Consumer
market adalah pasar untuk produk dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan/keluarga untuk pemakaian pribadi bukan untuk keperluan usaha.
e.
International
Market
Sehubungan
dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor nonmigas dalam rangka
meningkatkan pendapatan terhadap devisa bagi negara untuk pembangunan negara
dan bangsa, maka peranan pasar internasional bagi komoditas Indonesia sangat
diperlukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
B.
Pengertian
Segmentasi Pasar
Segmentasi
pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang
bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya
cenderung bersifat homogeny dalam segela aspek.
Oleh
karena itu segmentasi pasar merupakan inti dari strategi pemasaran ada dua
kegiatan penting yang harus dilaksanakan:
1.
Pemilihan pasar yang akan dijadikan sasaran
penjualan dimana suatu kegiatan yang menentukan kemampuan untuk mengukur secara
efektif kesempatan penjualan di berbagai segmen pasar.
2.
Pemilihan marketing mix yang sangat tepat adalah
suatu kegiatan yang memerlukan kemampuan untuk menilai kebutuhan-kebutuhan
segmen yang berlainan.
C.
Tujuan
dan Manfaat Segmentasi Pasar
1.
Tujuan
segmentasi pasar
Tujuan
segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mencapai posisi yang kuat dalam penjualan barang dan jasa.
b. Untuk
meningkatkan laba atau keuntungan yang diharapkan.
c. Untuk
memudahkan di dalam melaksanakan analisis pasar.
d. Agar
perusahaan dapat membedakan pasarnya.
e. Agar
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para konsumen.
f.
Agar tujuan pemasaran produk yang dibuat
perusahaan jauh lebih efektif dan efisien.
2. Manfaat segmentasi pasar
a. Pasar
dapat mengatur lebih baik produknya dan marketing appeal-nya.
b. Perusahaan
dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons marketing yang berbeda-beda,
sehingga dapat mengalokasikan budgetnya dengan lebih tepat terhadap berbagai
segmen.
Alasan-alasan
melakukan segmentasi adalah hal yang penting, meliputi:
a. Semakin
majunya kebutuhan manusia, semakin heterogen masyarakat, beragam kebutuhan dan
selera masyarakat.
b. Semakin
maju perekonomian, akan semakin banyak kompetitor yang harus dihadapi
perusahaan.
c. Segmentasi
akan membantu perusahaan untuk meraih competitive advantages terhadap
saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.
d. Segmentasi
akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani secara
maksimal.
3. Persyaratan Segmentasi Pasar
a. Dapat
diukur (measure ability)
Besarnya dan daya beli setiap segmen baru harus dapat
diukur dengan tingkat tertentu.
b. Dapat
dicapai (accessibility)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan
efektif.
c. Besarnya
(substantiality)
Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar
dan atau cukup menguntungkan.
d. Dapat
dilaksanakan (actionable)
Seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk
menarik minat segmen.
4. Dasar-dasar Segmentasi
a.
Segmentasi
geografik
Agar lebih jelas dibawah ini dijelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan faktor geografis, diantaranya:
1. Wilayah
dapat menentukan segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar
nasional dan pasar internasional. Cara menangani pasar yang berdasarkan wilayah
yang sangat berbeda-beda.
2. Iklim,
segmentasi pasar berdasarkan iklim dapat diperoleh segmen pasar yang berupa
pasar menurut daerah pegunungan, dataran rendah, dan daerah pantai. Pasar
menurut iklim kebutuhannya sangat berbeda-beda, begitu pula keinginannya,
selerahnya serta preferensinya.
3. Kota
dan desa, segmentasi pasar berdasarkan kota dan desa diperoleh segmen pasar
berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah pedesaan.
b.
Segmentasi
demografik
Adapun yang menjadi alasan demografi menjadi dasar
segmentasi adalah:
1. Masalah
kependudukan mudah diukur.
2. Kebutuhan
para konsumen/para pembeli, sangat berhubungan dengan variabel-variabel kependudukan.
c.
Segmentasi
psikografik
Segmentasi pasar secara psikografik adalah mengelompokkan
pasar pelanggan berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian. Berikut ini yang termasuk segmentasi psikografik:
1. Segmentasi
benefit
2. Segmentasi
penggunaan
3. Segmentasi
respon promosi
4. Segmentasi
loyalitas
Keterbatasan-keterbatasan
dalam melakukan segmentasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Beban
biaya yang lebih besar.
b. Memerlukan
komitmen korporat.
c. Menyediakan
informasi yang umum, bukan individual
Tingkat segmentasi Pasar
Pemasaran Massa
(Tanpa Segmentasi)
|
Pemasaran Segmen
|
Pemasaran Relung
|
Pemasaran Mikro
(Segmen Penuh)
|
Keterangan:
a. Pemasaran
massal, yaitu memproduksi secara massal, mendistribusikan secara massal dan
mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir
sama kepada semua konsumen.
b. Pemasaran
segmen, memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi
tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
c. Pemasaran
relung, memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki
sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat
yang khusus.
d. Pemasaran
mikro, praktik perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai dengan
selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan
pemasaran individual.
5.
Mensegmentasi
Pasar Konsumen
Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk
mensegmentasi pasar dapat dikelompokkan dalam empat golongan, yaitu:
a. Geografis
segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan atas daerah/wilayah.
Misalnya Jawa Tengah, Bali, dan sebagainya.
b. Demografis
segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan atas berbagai macam
kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah, meliputi:
1) umur:
0, 4, 5, 9, 10, 14, 17, 25 dan sebagainya.
2) Jenis
kelamin: Pria dan wanita.
3) Besarnya
keluarga: 1, 2, 3, 4, 5, dan ke atas.
4) Family life cycle: Bujangan, NMC (new maried couple), punya anak FN (full nes I, II, III dan seterusnya)
5) Penghasilan
dibawah Rp. 200.000,00 – Rp. 500.000,00 dan seterusnya.
6) Jabatan/pekerjaan:
petani, pegawai dan sebagainya.
7) Agama:
Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan sebagainya.
8) Kebangsaan:
Melayu, Cina, Arab, dan sebagainya.
c. Psychografic
segmentasi, yaitu pengelompokkan pasar yang didasarkan kepada gaya hidup atau
kepribadian.
Kelompok psychografic ini terbagi menjadi tiga
diantaranya:
1) Swingers adalah mereka yang selalu
mencari barang yang up to date dan gerak cepat, cara hidup mereka adalah
mementingkan kesenangan.
2) Seekers adalah kelompok yang selalu
membeli barang yang tinggi di masyarakat.
3) Plain joes adalah kelompok yang selalu
mencari barang-barang yang biasa, yang tidak mencolok mata, tetapi dapat
memenuhi kebutuhan.
d. Segmentasi
menurut tingkah laku adalah pengelompokkan pasar yang didasarkan kepada tingkah
laku para pembeli yang dibagi dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan
pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap hasil produksi
sesungguhnya atau sikap pelengkapnya.
D.
Contoh-contoh
Segmentasi Pasar
1.
Segmentasi Pasar Atas Jenis / Tipe Pasar
Pada umumnya
pasarnya dapat dibedakan menjadi empat jenis/tipe, yaitu:
a. Pasar
konsumen
Pasar konsumen terdiri atas perorangan yang membeli
barang untuk dikonsumsi atau diperdagangkan.
b. Pasar
produsen
Pasar produsen ini terdiri atas perorangan atau
organisasi yang akan membeli produk untuk digunakan dalam proses produksi dan
kemudian hasilnya dijual kembali kepada para konsumen/para pembeli.
c. Pasar
pedagang
Pasar pedagang ini, terdiri atas perorangan atau
organisasi yang biasa disebut pedagang perantara (dealer serta distributor).
d. Pasar
pemerintah
Pasar pemerintah terdiri atas instansi pemerintah yang
membeli untuk membantu atau melaksanakan operasional dalam pemerintahan.
2. Segmentasi Pasar Konsumen
Sebelum dilakukan pembahasan
segmentasi pasar konsumen, terlebih dahulu pasar konsumen itu perlu dianalisis
dengan konsep enam “o” (The six o’s
concept), yaitu:
a. Siapa
yang berada di dalam pasar tersebut? yaitu Occupants.
b. Apa
yang dibeli oleh pasar tersebut? Yaitu Objects.
c. Kapan
terjadi transaksi pembelian di pasar tersebut? Yaitu Occassions.
d. Siapa
yang ikut serta dalam pembelian di pasar tersebut? Yaitu Organization.
e. Mengapa
pasar itu membeli? Yaitu Objectivies.
f.
Bagaimana caranya pasar itu membeli? Yaitu
Operations.
Selasa, 15 Januari 2013
Sistematika Pembuatan Karya Ilmiah
SISTEMATIKA PEMBUATAN KARYA ILMIAH
I.
TUJUAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Tujuan
dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa
agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas
suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
II.
ISI
DAN MATERI
Isi
dari Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini
:
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
III.
BENTUK
LAPORAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Bentuk laporan penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari:
A. Bagian Awal.
Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
B.
Bagian
Tengah.
Bagian tengah ini terdiri dari:
Bagian tengah ini terdiri dari:
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
C. Bagian
Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
2. Lampiran
Penjelasan
secara terinci dari Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah dapat dilihat sebagai
berikut:
A.
BAGIAN
AWAL
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :
1.
Halaman
Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2.
Lembar
Pernyataan
Yakni merupakan
halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil
karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang
lain.
3.
Lembar
Pengesahan
Pada Lembar
Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina, Pada Bagian
bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.
4.
Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.
5.
Kata
Pengantar
Berisi ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan
penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru, rekan dll).
6.
Halaman
Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik,
Daftar Diagram
B.
BAGIAN
TENGAH
1.
Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis
terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan
masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari
persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan
diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang
diteliti.
e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian,
mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a)
Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari
buku-buku dan/atau jurnal.
b)
Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi
penelitian.
c)
Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di
atas.
f.
Sistematika
Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari
Penulisan Karya tulis ilmiah
2.
Landasan
Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3.
Metode
Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
4.
Analisis
Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.
Kesimpulan
(dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
v Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
v Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
C.
BAGIAN
AKHIR
v
Daftar
Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
v
Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
CONTOH STANDAR TEKNIK PENULISAN
1.
Penomoran
Bab serta subbab
-
Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
-
Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin
dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
-
Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan
huruf besar, ukuran font 14, tebal.
-
Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari
kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
2.
Penomoran
Halaman
-
Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka
romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah).
Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu
diketik, tapi tetap dihitung.
-
Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka
latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan
nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman
lainnya di pojok kanan atas.
-
Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian
bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada
bagian pokok.
3.
Judul
dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
-
Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah
tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
-
Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan,
contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.
4.
Penulisan
Daftar Pustaka
-
Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi
pada bagian pokok tulisan ilmiah.
-
Ditulis menurut kutipan-kutipan
-
Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan
secara alfabetik
-
Nama pengarang asing ditulis dengan format :
nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-
Gelar tidak perlu disebutkan.
-
Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi
(rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua
spasi.
-
Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis
pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
-
Penulisan daftar pustaka tergantung jenis
informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang,
Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit,
Tahun Penerbitan.
-
Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.
Contoh penulisan
daftar pustaka
Satu Pengarang
Satu Pengarang
1.
Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi.
Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
2.
Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom.
Chicago : University of Chicago Press.
Dua Pengarang
1.
Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An
Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt
2.
Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode
Statistika. Jakarta: PT. Gramedia
Tiga Pengarang
1.
Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar
Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.
Nelson,
R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing
Economy. Princeton: Princeton University Press.
Lebih dari Tiga Pengarang
1.
Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of
the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
2.
Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting.
Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Pengarang Sama
1.
Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi.
Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.
____________. 1982. Pengantar Akuntansi.
Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Tanpa Pengarang
1.
Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs,
N.J. : Prentice Hall.
2.
Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI:
Institute for Social Research, Universiy of Michigan.
Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
1.
Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa
Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2.
Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing
Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Buku Jurnal atau
Buletin
1.
Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan
Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2.
Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the
Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and
Statistics, Vol.48 : 215-226.
5.
Format
Pengetikan
-
Menggunakan kertas ukuran A4.
-
Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm Kiri : 4 cm
Kanan : 3 cm
-
Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1
spasi)
-
Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
-
Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal +
Huruf Besar Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal
Subbab 12 / Tebal
6. Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah
-
Dijilid berbentuk buku. Halaman tidak termasuk
cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
-
Dipresentasikan di hadapan para penguji,
usahakan menggunakan Power Point.
-
Usahakan diketik dengan menggunakan Program
Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan dicetak dengan printer.
LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Panduan Penulisan Ilmiah, 2007, Jurusan
Sistem Informasi, STMIK-Mikroskil.
2.
Notohadiprawiro, T., 2006, Metode Penelitian
dan Penulisan Ilmiah, Latihan Dasar Pemeriksa Karantina Ikan. Badan
Pendidikan dan Latihan Pertanian, Departemen Pertanian Yogyakarta. 2 Nopember –
15 Desember 1992.
Langganan:
Postingan (Atom)