Selasa, 15 Januari 2013

makalah filsafat/ sekolah di lingkungan masyarakat



KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufik serta hidayahnya kepada umat manusia di seluruh penjuru dunia. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita nabi besar Muhammad SAW pembawa misi perjuangan mentauhidkan Allah.
            Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lupa pula penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah memberikan motivasi kepada penulis agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai masalah yang menghadang.
            Makalah ini berjudul Sekolah di Lingkungan Masyarakat, yang insya Allah akan berguna bagi kita semua yang sedang belajar tentang perencanaan pendidikan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua amin.


Kuningan,  Januari 2013
Penulis

















DAFTAR ISI
             Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................            i
DAFTAR ISI......................................................................................................           ii
BAB I    PENDAHULUAN..............................................................................           1
A.    Latar Belakang........................................................................................           1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................           1
C.     Tujuan.....................................................................................................           1
BAB II   PEMBAHASAN.................................................................................           2      
A.    Pengertian...............................................................................................           2
B.     Peran Dan Fungsi Sekolah......................................................................           2
C.     Lingkungan Masyarakat..........................................................................           2
BAB III   HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT........................           3
A.    Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat.......................................          5
B.     Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat..............................................           5
C.     Jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat .......................................           6
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................           8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................           9      















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
           Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat adalah faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak dapat dipisahkan. Seorang anak didik setelah mendapat pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lungkungan yang baru ini peserta didik diberi berbagai macam ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Setelah itu ia akan beranjak ke lingkungan berikutnya, yaitu masyarakat disinilah ia akan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatnya ketika melakukan pendidikan di sekolah.
           Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat karena pendidikan yang diberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga peserta didik tersebut hanya bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara langsung dalam masyarakat. Tetapi ketika pendidikan yang diterima disekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka ia akan bisa menjadi pemain dan terlibat dalam masyarakat.
           Disini perlu kita lihat sejauh mana pengaruh sekolah sebagai ladang pendidikan (formal) dalam mencetak generasi yang siap terjun ketengah masyarakat. Karena tidak jarang antara sekolah dan masyarakat tidak saling berinteraksi. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan hanya menghabiskan uang,. Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkualitas.

B.     Rumusan Masalah
Seberapa pentingkah untuk kita ketahui peran dan fungsi sekolah, hubungan, tujuan dan jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat ?

C.    Tujuan
Untuk menerangkan dan menjelaskan bagaimana hubungan antara sekolah dengan masyarakat pada umumnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Istilah sekolah disini merupakan konsep yang luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal. Sedangkan istilah Masyarakat merupakan konsep yang mengacu pada semua individual, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan.

B.     Peran Dan Fungsi Sekolah
           Pembentukan keperibadian tiap individu berlangsung secara berkesinambungan dalam lingkungan yang berbeda dengan pola dan pendekatan yang tiidak sama. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan bukan mengambil peranan dan fungsi orang tua dalam mendidik anaknya dalam lingkungan keluarga, tetapi sekolah bersama-sama dengan orang tua membantu mendidik anak-anaknya. Keluarga menyerahkan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada sekolah, kepada guru yang telah mempunyai tugas khusus untuk itu sesuai dengan kemampuan masing-masing.
           Jelaslah bahwa peranan dan fungsi sekolah yang pertama-tama ialah membantu keluarga dalam pendidikan anak-anaknya di sekolah. Sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya meelalui wewenang hukum yang dimilikinya berusaha melaksanakan tugas yang kedua yaitu memberikan pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap secara lengkap sesuai pula dengan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berbeda. Ini berarti bahwa selama dalam keeluarga anak-anak mendapat pendidikan informal dengan kurang terikat kepada tata aturan trtentu, maka setelah mereka datang kesekolah, kepada mereka diperkenalkan tata krama, peraturan dan disiplin sekolah.

C.    Lingkungan Masyarakat
           Lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Lingkungan masyarakat akan memberikan sumbangan yangh sangat berarti dlam diri anak, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat. Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, ketrampilan maupun performans dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam keluarga. Karena ketrbatasan dana dan kelengkapan lembaga tersebut. Kekurangan yang dirasakan akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik atau individual secara utuh dan terpadu. Pendidikan dalam masyarakat akan berfungsi sebagai:
a.       Pelengkap (complement)
b.      Pengganti (substitute)
c.       Tambahan (supplement) terhadap pendidikan yang diberikan oleh lingkungan yang lain.
           Dalam masyarakat akan dapat dikembangkan bermacam-macam aktivitas yang bersifat pendidikan oleh bermacam-macam instansi maupun jabatan dan lembaga pendidikan maupun nonpendidikan. Kegiatan pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap perkembangan kepribadian individu secara individual maupoun kelompok ialah kegiatan pendidikan yang berorienytasi melengkapi kemampuan, ketrampilan, kognitif maupun performans seseorang. Sebagai akibat belum mantapnya apa yang telah mereka terima pada sekolah atau dalam keluarga. Kegiatan semacam ini mencakup antara lain:
-        Perkembangan rasa sosial dalam berkomunikasi dengan orang lain.
-        Pembinaan sikap dan kerjasama dengan anggota masyarakat.
-        Pembinaan ketrampilan dan kecakapan khusus belum didapat di sekolah.
           Bentuk-bentuk pendidikan dalam masyarakat ini antara lain apa yang telah dilakukan oleh organisasi pemuda dan kepramukaan atau organisasi sosial lainnya, seperti yang pernah dilakukan oleh pramuka dalam Jambore atau Raimuna atau perkemahan pada tingkat Propinsi, Kabupaten atau kecamatan. Disamping itu apa yang dilakukan dalam organisasi sosial lainnya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan desa pemudanya, atau pembinaan pemuda melalui sanggar pemuda atau pembinaan pemuda dengan pertukaran pemuda antar propinsi dan antarnegara dan sebagainya. Tidak dapat pula diabaikan keikutsertaan organisasi sosial lainnya dalam menyediakan lingkungan pendidikan ini, seperti perkumpulan-perkumpulan olah raga dan kesenian.
           Lingkungan pendidikan yang berfungsi sebagai “pengganti” (substitute), hanya menyediakan pendidikan bukan sekedar tambahan atau pelenghkap, tetapi adalah mengadakan pendidikan yang berfungsi sama dengan lembaga pendidikan formal di sekolah. Hal ini dilaksanakan karena keterbatasan kemampuan lingkungan sekolah sehingga tidak mampu melayani semua lapisan dan semua anggota masyarakat yang ada. Sepertyi kursus Pengetahuan Dasar, kursus PKK atau kursus ketrampilan.
           Lingkungan masyarakat juga mampu menyediakan pendidikan yang berfungsi sebagai tanmbahan (suplemen) di sekolah-sekolah teknik murid-murid telah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan mesin bubut, tetapi karena jumlah jam yang terbatas, sehingga semua siswa tidak dapat mendalaminya. Untuk memantapkan hal itu, maka diadakan kursus di luar program pendidikan formal yang telah ada. Hal yang sama sering juga dilakukan dalam rangka persiapan untuk memasuki perguruan tinggi, seperti bimbingan tes, skalu dan sebagainya.
           Dengan demikian bentuk dan jenis lingkungan menentukan dan memberi pengaruh terhadap pembentukan pribadi tiap individu dalam masyarakat, dengan mengingat ketiga fungsi tersebut.























BAB III
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

A.    Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat
Ada pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya :
a.       Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat; ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat
b.      Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada msyarakat
c.       Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan
d.      Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi; keduanya saling membutuhkan
e.       Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.
Betapa pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat itu, terutama di negara kita dapat ditinjau dari sudut pandang historis, diantaranya :
a.       Dari sejarah kita mengetahui bahwa dalam zaman kolonial belanda dahulu, sekolah-sekolah sengaja diisolasikan dari kehidupan masyarakat sekitarnya
b.      Dalam zaman kemerdekaan ini sekolah merupakan lembaga pendidikan yang seharusnya mendidik generasi muda untuk hidup di masyarakat, sehigga
c.       Sekolah haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai yang dikehendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu didirikan.

B.     Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk :
a.       Memelihara kelangsungan hidup sekolah
b.      Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan
c.       Memperlancar proses belajar mengajar
d.      Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk :
a.       Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental spritual
b.      Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat
c.       Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
d.      Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.

C.    Jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat
Hubungan kerja sama sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubunan yaitu :
a.       Hubungan edukatif
         Hubungan kerjasama dalam hal mendidik / murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada diri anak / murid, dengan cara bekerja sama dalam berusaha memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk belajar di sekolah maupun di rumah dalam memecahkan masalah-masalah yang mengangkat kesulitan belajar maupun kenakalan anak-anak.
b.      Hubungan kultural
         Usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membinadan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
c.       Hubungan institusional
         Hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat, jawatan pertanian, perikanan dan peternakan dengan perusahaan-perusahaan negara / swasta yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya. Dengan adanya hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain itu, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan materi kurikulum, maupun bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program sekolah.

Hal ini dimaksudkan, karena sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri atas bermacam-macam golongan, jabatan, status sosial dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya hubungan kerja sama itu.



























BAB IV
KESIMPULAN

            Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan antara lain:
Sekolah dan masyarakat memiliki Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling pengaruh mempengaruhi dengan bermacam-macam cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesenjangan sosial ekonomi akan mempengaruhi strategi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang langsung atau tidak langsung menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan dia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mempengaruhi perkembangan seterusnya
            Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk dapat bertahan dan mengembangkan diri dalam semua aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun.

















DAFTAR PUSTAKA

Enoch, Jusuf, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Indar, Djumberansyah, Perencanaan Pendidikan: Strategi dan Implementasinya,

Ihsan, Fuad, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Jusuf, Muri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1982.

ST. Vembriarto, Pengantar Perencanaan pendidikan (Educational Planning), Yogyakarta: Andi Offset,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar