KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufik serta hidayahnya kepada umat manusia di seluruh penjuru dunia. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita nabi besar Muhammad SAW pembawa misi perjuangan mentauhidkan Allah.
Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan trimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lupa pula penulis ucapkan kepada
rekan-rekan yang telah memberikan motivasi kepada penulis agar tidak mudah
putus asa dalam menghadapi berbagai masalah yang menghadang.
Makalah ini berjudul Sekolah di
Lingkungan Masyarakat, yang insya Allah akan berguna bagi kita semua yang
sedang belajar tentang perencanaan pendidikan. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua amin.
Kuningan, Januari 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar
Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian............................................................................................... 2
B. Peran
Dan Fungsi Sekolah...................................................................... 2
C. Lingkungan
Masyarakat.......................................................................... 2
BAB III
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT........................ 3
A. Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat.......................................
5
B. Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.............................................. 5
C. Jenis-jenis hubungan sekolah
dan masyarakat ....................................... 6
BAB IV KESIMPULAN................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa
pendidikan (sekolah) dan masyarakat adalah faktor pendidikan yang saling mempengaruhi.
Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak dapat dipisahkan. Seorang anak didik
setelah mendapat pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari
ilmu di sekolah. Dalam lungkungan yang baru ini peserta didik diberi berbagai
macam ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Setelah itu ia akan beranjak ke lingkungan berikutnya, yaitu masyarakat
disinilah ia akan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatnya ketika melakukan
pendidikan di sekolah.
Terkadang
seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat karena pendidikan yang
diberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga
peserta didik tersebut hanya bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara
langsung dalam masyarakat. Tetapi ketika pendidikan yang diterima disekolah
tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka ia akan bisa menjadi pemain
dan terlibat dalam masyarakat.
Disini
perlu kita lihat sejauh mana pengaruh sekolah sebagai ladang pendidikan
(formal) dalam mencetak generasi yang siap terjun ketengah masyarakat. Karena
tidak jarang antara sekolah dan masyarakat tidak saling berinteraksi. Sebagian
masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan hanya menghabiskan uang,.
Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan
pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan
output yang berkualitas.
B.
Rumusan Masalah
Seberapa pentingkah untuk
kita ketahui peran dan fungsi sekolah, hubungan, tujuan dan jenis-jenis
hubungan sekolah dan masyarakat ?
C.
Tujuan
Untuk menerangkan dan menjelaskan bagaimana hubungan antara sekolah dengan
masyarakat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Istilah sekolah disini
merupakan konsep yang luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun
lembaga pendidikan non formal. Sedangkan istilah Masyarakat merupakan konsep
yang mengacu pada semua individual, kelompok, lembaga atau organisasi yang
berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan.
B.
Peran
Dan Fungsi Sekolah
Pembentukan
keperibadian tiap individu berlangsung secara berkesinambungan dalam lingkungan
yang berbeda dengan pola dan pendekatan yang tiidak sama. Sekolah sebagai
lingkungan pendidikan bukan mengambil peranan dan fungsi orang tua dalam
mendidik anaknya dalam lingkungan keluarga, tetapi sekolah bersama-sama dengan
orang tua membantu mendidik anak-anaknya. Keluarga menyerahkan sebagian
wewenang dan tanggung jawabnya kepada sekolah, kepada guru yang telah mempunyai
tugas khusus untuk itu sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Jelaslah
bahwa peranan dan fungsi sekolah yang pertama-tama ialah membantu keluarga
dalam pendidikan anak-anaknya di sekolah. Sekolah, guru dan tenaga pendidik
lainnya meelalui wewenang hukum yang dimilikinya berusaha melaksanakan tugas
yang kedua yaitu memberikan pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap secara
lengkap sesuai pula dengan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga
yang berbeda. Ini berarti bahwa selama dalam keeluarga anak-anak mendapat
pendidikan informal dengan kurang terikat kepada tata aturan trtentu, maka
setelah mereka datang kesekolah, kepada mereka diperkenalkan tata krama,
peraturan dan disiplin sekolah.
C.
Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan
masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan
kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Lingkungan masyarakat akan
memberikan sumbangan yangh sangat berarti dlam diri anak, apabila diwujudkan
dalam proses dan pola yang tepat. Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap,
ketrampilan maupun performans dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam
keluarga. Karena ketrbatasan dana dan kelengkapan lembaga tersebut. Kekurangan
yang dirasakan akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam
membina pribadi anak didik atau individual secara utuh dan terpadu. Pendidikan
dalam masyarakat akan berfungsi sebagai:
a.
Pelengkap (complement)
b.
Pengganti (substitute)
c.
Tambahan (supplement) terhadap pendidikan yang
diberikan oleh lingkungan yang lain.
Dalam masyarakat akan dapat
dikembangkan bermacam-macam aktivitas yang bersifat pendidikan oleh
bermacam-macam instansi maupun jabatan dan lembaga pendidikan maupun
nonpendidikan. Kegiatan pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap
perkembangan kepribadian individu secara individual maupoun kelompok ialah
kegiatan pendidikan yang berorienytasi melengkapi kemampuan, ketrampilan,
kognitif maupun performans seseorang. Sebagai akibat belum mantapnya apa yang
telah mereka terima pada sekolah atau dalam keluarga. Kegiatan semacam ini
mencakup antara lain:
-
Perkembangan rasa sosial dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
-
Pembinaan sikap dan kerjasama dengan anggota
masyarakat.
-
Pembinaan ketrampilan dan kecakapan khusus belum
didapat di sekolah.
Bentuk-bentuk pendidikan dalam
masyarakat ini antara lain apa yang telah dilakukan oleh organisasi pemuda dan
kepramukaan atau organisasi sosial lainnya, seperti yang pernah dilakukan oleh
pramuka dalam Jambore atau Raimuna atau perkemahan pada tingkat Propinsi,
Kabupaten atau kecamatan. Disamping itu apa yang dilakukan dalam organisasi
sosial lainnya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan desa pemudanya,
atau pembinaan pemuda melalui sanggar pemuda atau pembinaan pemuda dengan
pertukaran pemuda antar propinsi dan antarnegara dan sebagainya. Tidak dapat
pula diabaikan keikutsertaan organisasi sosial lainnya dalam menyediakan
lingkungan pendidikan ini, seperti perkumpulan-perkumpulan olah raga dan
kesenian.
Lingkungan pendidikan yang berfungsi
sebagai “pengganti” (substitute), hanya menyediakan pendidikan bukan sekedar
tambahan atau pelenghkap, tetapi adalah mengadakan pendidikan yang berfungsi
sama dengan lembaga pendidikan formal di sekolah. Hal ini dilaksanakan karena
keterbatasan kemampuan lingkungan sekolah sehingga tidak mampu melayani semua
lapisan dan semua anggota masyarakat yang ada. Sepertyi kursus Pengetahuan
Dasar, kursus PKK atau kursus ketrampilan.
Lingkungan masyarakat juga mampu menyediakan pendidikan yang berfungsi sebagai tanmbahan (suplemen) di sekolah-sekolah teknik murid-murid telah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan mesin bubut, tetapi karena jumlah jam yang terbatas, sehingga semua siswa tidak dapat mendalaminya. Untuk memantapkan hal itu, maka diadakan kursus di luar program pendidikan formal yang telah ada. Hal yang sama sering juga dilakukan dalam rangka persiapan untuk memasuki perguruan tinggi, seperti bimbingan tes, skalu dan sebagainya.
Lingkungan masyarakat juga mampu menyediakan pendidikan yang berfungsi sebagai tanmbahan (suplemen) di sekolah-sekolah teknik murid-murid telah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan mesin bubut, tetapi karena jumlah jam yang terbatas, sehingga semua siswa tidak dapat mendalaminya. Untuk memantapkan hal itu, maka diadakan kursus di luar program pendidikan formal yang telah ada. Hal yang sama sering juga dilakukan dalam rangka persiapan untuk memasuki perguruan tinggi, seperti bimbingan tes, skalu dan sebagainya.
Dengan demikian bentuk dan jenis
lingkungan menentukan dan memberi pengaruh terhadap pembentukan pribadi tiap
individu dalam masyarakat, dengan mengingat ketiga fungsi tersebut.
BAB III
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
A.
Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat
Ada pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat
masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya :
a. Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat; ia bukan merupakan
lembaga yang terpisah dari masyarakat
b. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada msyarakat
c. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota
masyarakat dalam bidang pendidikan
d. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi; keduanya
saling membutuhkan
e. Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat
memerlukannya.
Betapa pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat itu, terutama di negara
kita dapat ditinjau dari sudut pandang historis, diantaranya :
a. Dari sejarah kita mengetahui bahwa dalam zaman kolonial belanda dahulu,
sekolah-sekolah sengaja diisolasikan dari kehidupan masyarakat sekitarnya
b. Dalam zaman kemerdekaan ini sekolah merupakan lembaga pendidikan yang
seharusnya mendidik generasi muda untuk hidup di masyarakat, sehigga
c. Sekolah haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan
dan kebudayaan yang sesuai yang dikehendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu
didirikan.
B.
Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan
sekolah dan masyarakat bertujuan untuk :
a. Memelihara kelangsungan hidup
sekolah
b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan
c. Memperlancar proses belajar
mengajar
d. Memperoleh dukungan dan
bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan
program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari
kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah
untuk :
a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang
mental spritual
b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
oleh masyarakat
c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
d.
Memperoleh kembali anggota-anggota
masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.
C.
Jenis-jenis hubungan sekolah
dan masyarakat
Hubungan kerja sama sekolah
dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubunan yaitu :
a. Hubungan edukatif
Hubungan
kerjasama dalam hal mendidik / murid, antara guru di sekolah dan orang tua di
dalam keluarga. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau
bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada
diri anak / murid, dengan cara bekerja sama dalam berusaha memenuhi fasilitas-fasilitas
yang diperlukan untuk belajar di sekolah maupun di rumah dalam memecahkan
masalah-masalah yang mengangkat kesulitan belajar maupun kenakalan anak-anak.
b. Hubungan kultural
Usaha
kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling
membinadan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
c. Hubungan institusional
Hubungan
kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi
lain baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah
dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat, jawatan
pertanian, perikanan dan peternakan dengan perusahaan-perusahaan negara /
swasta yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada
umumnya. Dengan adanya hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari
lembaga-lembaga lain itu, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah tentang
hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan materi kurikulum,
maupun bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang diperlukan bagi
kelancaran pelaksanaan program sekolah.
Hal ini dimaksudkan, karena
sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan
hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri atas bermacam-macam golongan, jabatan,
status sosial dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya hubungan
kerja sama itu.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan antara lain:
Sekolah dan masyarakat memiliki Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling pengaruh mempengaruhi dengan bermacam-macam cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesenjangan sosial ekonomi akan mempengaruhi strategi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang langsung atau tidak langsung menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan dia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mempengaruhi perkembangan seterusnya
Sekolah dan masyarakat memiliki Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling pengaruh mempengaruhi dengan bermacam-macam cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesenjangan sosial ekonomi akan mempengaruhi strategi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang langsung atau tidak langsung menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan dia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mempengaruhi perkembangan seterusnya
Perlu
diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti
menambah kemampuan masyarakat untuk dapat bertahan dan mengembangkan diri dalam
semua aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik
harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun.
DAFTAR PUSTAKA
Enoch, Jusuf, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Indar,
Djumberansyah, Perencanaan Pendidikan: Strategi dan Implementasinya,
Ihsan, Fuad,
Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Jusuf, Muri,
Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1982.
ST. Vembriarto,
Pengantar Perencanaan pendidikan (Educational Planning), Yogyakarta: Andi
Offset,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar